Kota Bandung. Sebuah kota mode yang terletak di ubun-ubunya
jawa barat. Kota ini sudah sejak lama dikenal sebagai paris van java. Pusat
dari segala gaya berbusana di pulau jawa. Orang-orang Bandung juga dikenal
dengan kreatifitas dan selera mode yang tinggi.
Cerita soal Bandung, kita tak boleh melupakan satu sudut
yang menjadi kiblat sepak bola Indonesia. Persatuan Sepak Bola Indonesia
Bandung. Klub yang bermarkas di Gelora Bandung Lautan Api itu adalah satu dari
segelintir klub bola tanah air yang punya sejarah panjang. Sejarah sepak bola
yang dimulai ketika negaranya sendiri belum merdeka.
Puluhan tahun berdiri kini Persib dikenal sebagai sebuah tim
raksasa di tanah air. Bukan Cuma itu, Persib adalah sebuah tim kaya raya.
Seakan Persib bisa beli semua pemain yang mereka mau. Diawal Musim ketika
Persib menunjukan jersey barunya, banyak sekali sponsor yang menempel di kaos
serta celananya. Pemain-pemain bintang pun mereka beli, Nama sekaliber Essien
sampai Carton Cole mereka datangkan. Pemain lokal berlabel bintang juga mereka
beli. Diawal musim banyak yang percaya jika Persib adalah calon juara terkuat
Liga 1 Gojek Traveloka. Sayangnya anggapan itu salah, kekayaan Persib tak
sebanding lurus dengan prestasinya kini. Sang Pangeran Biru (julukan Persib)
yang punya banyak gelar itu justru terseok dipapan tengah. Bahkan jika nasib
mereka sial dan terus menerus menderita kekalahan. Bukan tak mungkin mereka
terdegradasi ke divisi 2 liga Indonesia
Dari Bandung kita pergi ke sebuah kota mode lain yang
terletak di Eropa. Salah satu kota mode terbesar dunia sekaligus kiblat
perainan sepak bola indah sejagat. Yap! Milan, Italia. Disana selain dapat
menikmati keindahan arsitektur bangunan dan sejumlah pabrik pakaian merek
mahal. Kita juga bisa berjumpa dua klub suadara dengan segudang Prestasi. AC
Milan dan Inter Milan. Untuk klub yang disebutkan pertama kita tentu tak perlu
sangsi akan kiprahnya di Italia bahkan Eropa. 7 gelar UCL atau yang terbanyak
di Italia dan terbanyak ke dua di eropa adalah martabat yang selalu milanisti
(sebutan fans milan)gelorakan.
Di pimpin bos baru, il Rosonerri menjelma jadi klub kaya
raya. Diawal musim Milan membeli 11 pemain baru. Jumlah pembelian yang cukup
untuk membentuk sebuah tim sendiri. Pemain-pemain yang mereka beli bukan pemain
sembarangan. Kalinic, Biglia sampai dengan Andrea Silva adalah nama-nama yang
tengah bersinar dan diperebutkan oleh tim-tim papan atas lain di benua biru.
Sayangnya. Prestasi Milan belum bisa dibilang baik. Sampai giornata ke 11. Tim yang menjuarai liga
italia sebanyak 11 kali itu hanya bercokol di kelasemen 8 dengan hanya
mengumpukan 16 poin saja. Sampai sekarang Milan sudah kalah di lima
pertandingan! Berita baiknya adalah Saat ini Serie A baru seperempat jalan.
Masih ada berbagai kemungkinan untuk Milan merupa diri dan mendongkrak
kelasemen yang lebih pantas untuk tim kaya dan sarat prestasi seperti Milan
Dari Persib dan Milan kita banyak belajar jika sebuah
prestasi dan pencapaian serta kebahagiaan tak bisa dibeli dengan uang. Tak
semua yang instan dapat memberikan dampak yang nyata. Jika keduanya ingin
kembali ke fitrahnya sebagai tim besar yang sarat akan prestasi. Berhentilah
menghamburkan uang. Dan mulailah kembali berpikir soal strategi permainan dan
manajemen tim. Sebuah falsafah yang sejak dulu sudah diterapkan oleh Persib dan
Milan yang kemudian mengantarkan kedua tim itu ke puncak prestasi
Komentar
Posting Komentar