Langsung ke konten utama

Biaya Mengumbar Janji “Berjuang Demi Kesejahteraan Rakyat” Sudah Cukup Untuk Mensejahterakan Rakyat



Mendekati pilkada langsung jilid ke tiga. Hari ini dibeberaoa tempat di Indonesia banyak terdapat wajah-wajah calon penguasa daerah. Baik cakal calon bupati, bakal calon walikota sampai bakal calon gubernur semua berbondong-bondong ingin menunjukan jika dirinya adalah sosok yang pantas menjadi orang nomor satu.  Bahkan, dengan foto terbaiknya beberapa jargon paling populer terpampang disana. Salah satu yang paling populer adalah kata-kata  “berjuang untuk mensejahterakan rakyat”

Cita-cita mensejahterakan rakyat sebetulnya bisa ditempuh dengan berbagai cara. Nah, karena pesan-pesan tersebut terpampang besar di poster-poster serta balgo yang besarnya minta ampun, maka coba kita ulik sedikit berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk menyampaikan keinginan hatinya untuk berjuang untuk kesejahterakan rakyat

Kalau kita mau searching-searching di berbagai situs internet dengan kata kunci “harga sewa reklame” maka kita akan dibawa ke beberapa situs penyedia sewa reklame dibeberpa kota. Nah, diantara itu cobalah kita buka salah satu situs. Tentu kita akan menemukan harga-harga yang berbeda. Entah itu harga berdasarkan ukuran, berdasarkan lokasi ataupun kota reklame itu ditancap
Dan rata-rata kita akan menemukan angka sekitar 30 juta sampai 40 juta rupiah untuk satu reklame dengan kisaran waktu satu bulan. Jika salah seorang calon pemimpin daerah menyewa 4 reklame saja. maka angkanya sudah mencapai 120 sampai 160 juta rupiah perbulan. Dan jika mereka menyewa reklame itu untuk empat bulan kedepan saja. Maka biaya yang dikeluarkan mencapai 480 juta sampai 640 juta. Lihat untuk memberikan pesan jika dia akan mensejahterakan rakyat saja harganya sudah cukup untuk mensejahterakan rakyat secara langsung.

Uang 480 juta itu sudah cukup untuk membeli 1.920 karung beras seberat 25 kilo. Atau juga sebesar 48 ribu kilogram beras. Nah data dari national cooking club menunjukan setiap orang mengonsumsi  rata-rata 9 kilogram beras perbulan. Jadi uang sebanyak 480 juta sudah sangat cukup untuk mentraktir konsumsi beras sebanya 5333 selama satu bulan penuh. Jumlah segitu barangkali sama dengan jumlah orang satu kelurahan atau bahkan lebih.


Jadi,untuk mengumbar janji berjuang demi kesejahteraan rakyat sebetulnya cukup untuk langsung membuat rakyat sejahtera.  Oh iya ingat hitung-hitungan diatas baru menghitung 4 reklame selama 4 bulan. Belum ditambah harga buat poster, iklan di media dan juga kaos. Angka diatas juga baru mencakup satu calon.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kala Pianis Asal Garut Harumkan Nama Indonesia di Kompetisi Dunia

Ada sekitar 2000 lampu bergelantung yang mengilat asal Austria, marmer-marmer kokoh pemberian Italia, cermin jumbo kualitas terbaik dari Belgia, pohon dedalu yang rimbun hibahan Kerajaan Britania Raya dan tentunya bangunan megah khas negeri adidaya. Disebuah bangunan kesenian bersejarah paling prestisius di Amerika Serikat itu, seorang pria kelahiran Garut melangkah, dengan setelan jas rapih dan rambut klimis, dia berhasil masuk dengan tepuk tangan yang riuh dan keluar dengan membuat seisi bangunan terpukau. Siapa dia sebenarnya? Barangkali bagi mereka yang menggemari dunia kesenian, akan sangat memimpikan tampil di John F Kennedy Center. Sebuah simbol kesenian masyarakat Amerika yang dibangun tepat di jantung negara, Washington DC. Setiap hari, kegiatan berkesian digaungkan disana. Ada banyak musisi yang tampil dan ada lebih banyak penonton yang melihat. Dari banyak musisi yang berhasil tampil disana. Barangkali Kasyfi Kalyasyena adalah musisi pertama asal Indonesia yang...

Saat Tayangan Bola Hilang, Mimpi Menjadi Pesepak Bola Ikut Melayang?

Ada satu hal yang membuat Jepang begitu superior dalam hal Sepak Bola setidknya di Kawasan Asia. Negara Matahari terbit itu selalu jadi langganan piala dunia bahkan selalu menjadi tim favorit tiap gelaran piala asia dilangsungkan. Selain itu bersama Korea Selatan, Jepang menjadi salah satu negara dari asia paling tinggi peringkatnya di FIFA Jepang melakukan pembibitan pemain muda dengan matang. Tak hanya membuat kompetisi dan terus mencari bakat-bakat terbaik kepelosok negeri. Jepang juga merangsang pola pikir anak-anak disana untuk mencintai Sepak Bola menggunakan anime berjudul Kapten Tsubatsa. Sedikit banyak anak-anak di Jepang menjadi ingin seperti Tsubatsa. berkeliling dunia menjadi pemain bintang asal jepang pertama yang menjuarai sejumlah gelar di benua biru Bahkan, bukan hanya anak-anak jepang saja. Anime ini juga di putar dibanyak negara. Indonesia adalah salah satunya. Dan tentu bagi anak tahun 90an menonton anime kapten tsubatsa adalah memupuk mimpi untuk jadi...

Bukan Cuma Narkoba, Ternyata Gula Juga Bisa Bikin Sakaw!

Selama ini kita ‘kecanduan’ biasanya selalu berkaitan dengan sesuatu yang negatif. Kata kecanduan erat kaitanya dengan kata bernilai minus lain seperti ‘kecanduan narkoba’ atau ‘kecanduan rokok’ padahal apapun yang membuat kita senang dan membuat kita melakukanya berkali-kali juga patut disebut kecanduan. Termasuk mengonsumsi gula Yap. Siapa yang tidak suka gula? banyak sekali makanan yang menyisikan oemanis alami ini sebagai bahan dasarnya. Apalagi kalau sudah masuk ke ranah cemilan atau kue-kue-an. Penggunaan gula sudah saklek dan tidak bisa ditawar lagi. Tak banyak yang bisa dilakukan pedang kue tanpa gula. Maka berterimakasilhla kita semua pada petani tebu dan para petani bahan dasar gula lainnya Faktanya seseorang terpikat melakukan sesuatu dan mengulanginya terus menerus oleh sebab dirinya bahagia meklakukannya . Begini, dalam otak manusia ada yang disebut dengan sistem imbalan atau orang-orang pintar menyebutnya dengan dopamin mesolimbik. Nah, saat diri kita merasa pe...