Markonah adalah itik. Dan kini diusianya yang masih sangat belia, dia mesti mengetahui kenyataan kalau ibunya sebentar lagi akan meregang ajal ditangan para tukang jagal. Saat itu adalah hari perpisahan. Sebelum subuh nanti, ibunya akan dibawa ke tempat pemotongan ayam untuk disembelih. Kemudian tubuh ibunya bakal dimutilasi, di pisahkan kaki dan badanya. dicerabuti semua bulunya dan celupkannya tubuh munel ibundanya itu ke minyak panas. Semua sudah terbayang dibenak Markonah. Tak ada yang bisa ditolerir. Semuanya memang seharusnya begitu. Meski begitu, dalam hatinya dia hendak menggugat kenyataan Dalam pesta perpisahan dengan ibunya. Markonah tak henti-hentinya berada di samping sang induk. Sementara sang induk terlihat tenang meski ajalnya sudah hanya hitungan jam. Markonah terus berceracu tentang takdirnya sebagai ayam potong yang menurutnya tak adil “Kau tak usah risau nak. Sudah jadi ketentuan kita begini. Bagi ibumu lebih baik mati ditangan para jagal ketimbang har...